Komunikasi Bisnis - Proses Komunikasi
2 minute read
0
Proses Komunikasi
Menurut Courtland L. Bovee dan John
V.Thill ada lima tahapan dalam proses komunikasi, antara lain:
1.
Tahap Pertama : Pengirim Mempunyai Suatu Ide
Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber yang terbentang luas dihadapan kita.
Dunia ini penuh dengan berbagai macam informasi baik yang dapat di lihat,
didengar, dicium maupun hal-hal yang dapat diraba. Ide-ide yang ada dalam benak
pikiran kita, kemudian disaring dan disusun kedalam suatu map mental yang ada
dalam jaringan otak kita yang menggambarkan persepsi kita terhadap kenyataan.
Sebagaimana Anda memandang dunia, pikiran Anda akan menyerap
pengalaman-penglaman Anda dengan suatu cara yang unik dan personal (pribadi).
2.
Tahap Kedua : Mengubah Ide Menjadi Suatu Pesan
Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide-ide dapat
diterima, maupun dimengerti dengan sempurna. Ide yang ada dalam benak pikiran
Anda, kemudian diubah kedalam bentuk kata-kata, yang selanjutnya dipindahkan
kepada orang lain.
Dalam penyampaian suatu pesan, perlu
diperhatikan beberapa hal, antara lain: subjek (apa yang ingin disampaikan),
maksud (tujuan), audience, gaya personal, dan latar belakang budaya. Sebagai
suatu contoh yang sederhana, pada umumnya orang timur memiliki kecenderungan
untuk menyampaikan suatu pesan dengan menggunakan bahasa tak langsung ataupun
bahasa penghalus. Untuk menyatakan sikap menolak saja, seseorang terlebih
dahulu harus menggunakan kalimat-kalimat pembuka yang bersifat netral dan
selanjutnya baru pernyataan sikap menolak itu disampaikan.
3.
Tahap Ketiga : Pemindahan Pesan
Setelah pengubahan
ide-ide kedalam suatu pesan, maka tahap berikutnya adalah memindahkan atau
menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada kepada si penerima pesan.
Didalam menyampaikan suatu pesan, adakalanya saluran komunikasi yang digunakan
relatif pendek, namun ada juga yang melalui saluran komunikasi yang cukup
panjang. Panjang-pendeknya saluran komunikasi yang digunakan akan berpengaruh
terhadap efektifitas penyampaian pesan. Untuk menyampaikan pesan-pesan yang
panjang dan kompleks secara lisan dengan menggunakan saluran komunikasi yang
panjang, maka pesan-pesan yang Anda sampaikan bisa jadi berkurang atau bahkan
bertentangan dengan pesan aslinya. Oleh karena itu, perlu diperhatikan mengenai
jenis atau sifat pesan yang akan disampaikan.
4.
Tahap Keempat: Penerima Menerima Suatu Pesan
Komunikasi antara
seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim mengirimkan suatu pesan
dan penerima menerima suatu pesan. Jika seseorang mengirim sepucuk surat, maka
penerima surat harus membacanya terlebih dahulu sebelum dia dapat memahami isi
surat tersebut.
Jika seseorang menyampaikan pidato dihadapan
umum, para pendengar sebagai audience harus dapat mendengar apa yang dia
katakan, dan mereka juga harus memusatkan perhatian terhadap pesan-pesan yang
ia sampaikan. Jadi, suatu pesan yang disampaikan harus dapat dimengerti dan
tersimpan didalam pikiran si penerima pesan. Lagi pula, suatu pesan akan dapat
ditafsirkan secara benar bila penerima pesan dapat memahami sesuatu sebagaimana
yang dimaksud oleh pemberi pesan dengan cara yang dikehendaki.
5.
Tahap Kelima : Penerima Memberi Tanggapan dan
Umpanbalik ke Pengirim
Umpan balik (feedback)
adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikasi. Ia merupakan
tanggapan penerima pesan yang memberikan kesempatan bagi pengirim untuk menilai
efektifitas suatu pesan.
Setelah menerima pesan, penerima akan memberi
tanggapan dengan suatu cara tertentu dan memberi sinyal terhadap pengirim
pesan. Sinyal yang diberikan oleh penerima pesan dapat saja berbentuk suatu
senyuman, memberi komentar sekilas (singkat), anggukan sebagai pembenaran, atau
memberi pesan secara tertulis.
Umpan balik memegang
peranan penting dalam proses komunikasi, karena ia memberi kemungkinan bagi
pengirim untuk menilai efektifitas suatu pesan. Disamping itu, adanya umpan
balik akan dapat menunjukkan adanya faktor-faktor penghambat komunikasi,
misalnya perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran kata-kata, dan
perbedaan reaksi secara emosional.