Sifat sifat ilmu sosiologi

Sosiologi adalah studi ilmiah atau bisa di sebut juga sebagai ilmu (science). Oleh karena itu, sebagai ilmu pengetahuan , sosiologi harus memenuhi kriteria ilmu pengetahuan. Kriteria yang bisa menjelaskan sosiologi disebut sebagai imu adalah sebagai berikut.
  1. Sosiologi bersifat empiris, berarti sosiologi didasarkan pada observasi (pengamatan) terhadap kenyataan dan akal sehat dan hasilnya ternyata hasilnya tidak bersifat spekulatif. Sosiologi didasarkan pada pengamatan dan penalaran. Pengamatan berarti semua yang berhubungan dengan panca indra manusia, yang dialaminya dalam kehidupan sosial. Adapun penalan berarti semua yang berhubungan dengan akal budi manusia atau yabg bersifat rasional (rasio atau akal budi manusia). Seringkali sifat empiris ini di hubungkan dengan sifat ilmu yang dapat di uji dengan Fakta. Sesuatu yang faktual tidak dapat disangkal kebenarannya karena dapat dilihat sendiri dengan mata kepala atau panca indra.
  2. Sosiologi bersiaft teoritis, artinya ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yangtersusun secara logis serta bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori . suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih atau merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat di uji secara empiris. Oleh karena itu, dalam bentuknya yang paling sedehana, suatu teori merukan hubungan antara dua variabel atau lebih yang telah di uji kebenarannya. Suatu variabel merupakan karakterisitik dari orang-orang, benda-benda, ataukeadaan yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda, misalnya usia, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan. Contohnya pada masa remaja dapat dilihat adanya hubungan antara jiwa emosional yag suka mencoba-coba. Terlihat pada unsur-unsur yang mengakibatkan hubungan sebab akibat sehingga hal ini bisa menjadi satu teori. Contoh lain pada anak jalanan juga dapat dilihat adanya hubungan pendidikan dan masalah ekonomi yang menjadi alasan anak turun ke jalan. 
  3. Sosiologi bersifat kumulatif, kumulatif berasal dari kata latin cumulare yang berarti menimbun, menumpuk, makin lama makin besar.  Artinnya teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas teori-toeri yang lama. Misalnya sosiologi pendidikan yakni teori sosiologi di padukan dengan teori pendidikan dan di kaitkan dengan teori keluarga, karena dalam keluarga mengandung unsur pendidikan. 
  4. Sosiologibersifat nonetik, artinya yang dipersoalkan bukan baik buruknya fakta tertentu, melainkan tujuannya untuk menjalankan secara analitis. secara sosiologis, keberadaan anak jalanan dalam contoh tersebut tidak dapat dikatakan jelek dalam analisisnya. Akan tetapi, sosiologi berusaha menjelaskan keberadaan anak jalanan dan penyebab-penyebabnya. Sosiologi bukan cabang ilmu  yang membicarakan hal mana yang baik dan buruk. Cabang ilmu yang membahas hal tersebut, yaitu etika. Sosiologi berbeda dengan etika.