Makalah Management Usaha Kecil
6 minute read
0
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia fashion adalah dunia yang tidak pernah mati, selalu
berubah dan memiliki trend-nya sendiri. Dari zaman dulu hingga sekarang, orang
tidak pernah bosan mengikuti perkembangan fashion. Perempuan, sebagai pengguna
dan pecinta fashion terbesar, cenderung memiliki anggapan bahwa fashion dapat
menunjukan identitas diri, style, dan menambah kepercayaan diri. Anggapan
itulah yang senantiasa membuat usaha fashion selalu menjanjikan. Fenomena
tersebut dapat kita lihat di berbagai pusat perbelanjaan fashion yang tidak
pernah sepi pengunjung dan pembeli.
Persaingan dunia fashion yang terbilang ketat, menuntut
produsen/penjual pakaian dan pelengkap busana untuk terus membuat/menjual
produk yang dapat menarik minat pembeli. Saat ini, fashion bukan hanya produk
yang mengandalkan konsep kebutuhan konsumen saja, melainkan juga harus dapat
memenuhi keinginan dan permintaan konsumen.
Satu-dua tahun belakangan ini, salah satu jenis fashion yang
kembali diminati oleh konsumen adalah fashion bergaya etnis. Hal ini ditandai
dengan banyaknya masyarakat yang menggemari batik, bukan hanya sebagai pakaian
resmi melainkan pakaian untuk santai dan bergaya. Selain itu muncul pula
corak-corak bernuansa tradisional dalam beberapa jenis pelengkap busana seperti
tas, sepatu, dan kerudung.
Fenomena itulah yang menarik minat penulis untuk
mengembangkan usaha fashion (pakaian, sepatu, dan tas) yang bernuansa etnis.
Diharapkan dengan dibukanya usaha ini, masyarakat dapat menemukan pakaian dan
aksesoris bergaya etnis dengan model yang menarik dan tidak ketinggalan zaman.
Banyak perusahaan-perusahaan nasional yang keder menghadapi
saingan-saingannya dari perusahaan multinasional. Ketakutan tersebut memang
berdasar. Perusahaan-perusahaan multinasional sering datang dengan strategi
yang sudah terasah belasan atau puluhan tahun, reputasi bagus yang sulit untuk
ditaklukkan, dan SDM dan sistem perusahaan berkelas dunia. Ketakutan tersebut
memang perlu untuk menjaga kewaspadaan, tetapi ketakutan tersebut tidak perlu
berlebihan juga. Memang benar, raksasa-raksasa multinasional tersebut memiliki
hampir semua sumber daya yang didambakan perusahaan lokal. Namun sering mereka
tidak mampu menggunakan keunggulan mereka secara maksimal di lingkungan
negara-negara berkembang.
Sebut saja efisiensi logistik. Di negara-negara berkembang
seperti Indonesia yang lalu lintasnya masih tidak karuan dengan infrastruktur
yang sering di bawah standar, sistem informasi logistik yang mampu memprediksi
tibanya kiriman dalam hitungan menit tidak bisa diterapkan di sini. Ini belum
termasuk kondisi daerah pedalaman dan kepulauan Indonesia. Pasar Indonesia yang
heterogen juga menyulitkan metode riset pasar yang terasah untuk negara-negara
maju. Banyaknya jumlah penduduk miskin dan berpendidikan rendah membuat pesan
pemasaran harus diadaptasi sesuai tingkat pendidikan mereka. Dalam konteks ini,
para pemain lokal sering sudah mendapatkan pengetahuan tersebut secara tacit,
sementara para pemain multinasional memerlukan waktu untuk merubah strategi dan
paradigma mereka. Kelebihan pemain lokal dan kekurangan perusahaan
multinasional tersebut seharusnya dipergunakan secara maksimal oleh
perusahaan-perusahaan dalam negeri.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembuatan tas adalah satu peluang usaha kecil yg saat ini
cukup menguntungkan, yaitu memulai usaha kecil menengah dgn memproduksi tas.
Perkembangan bisnis fashion yg setiap harinya semakin meningkat, menjadi lahan
yg cukup empuk bagi para pelaku usaha dibidang tersebut.
A.
Sasaran
Konsumen
Sasaran pasar produsen tas mencakup semua orang, baik wanita
maupun pria, anak-anak maupun dewasa, sampai karyawan, pelajar dan mahasiswa.
Karena mereka membutuhkan tas untuk bersekolah, kuliah, maupun untuk kerja.
B.
Tahapan
bisnis
Sebelum memulai bisnis ini, penulis mempersiapkan terlebih
dahulu modal yg dibutuhkan. Bukan hanya modal uang saja yg dibutuhkan, namun
juga modal ketrampilan dalam memproduksi tas. Persiapan selanjutnya yaitu
mencari jaringan yg dapat diajak untuk bekerjasama, baik untuk mencari bahan
baku, sampai jaringan pemasaran online dan offline.
Setelah semua persiapan sudah siap, selanjutnya Anda dapat
mencari lokasi usaha yg strategis. Misalnya saja lokasi yg dekat dgn sekolah, kampus
maupun perkantoran. Dgn mendekatkan usaha tas dgn pasar, secara tidak langsung
dapat membantu usaha ini
Selain itu beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk
memulai bisnis ini, yaitu :
v Bahan baku berupa tas dan sepatu
dari bahan kanvas, dengan berbagai macam model (model tas pantovel,tali dsb
untuk tas mis. tas selempang, tas jinjing dsb)dan ukuran.
v Satu set perlengkapan pembuatan tas.
v Berbagai contoh desain gambar tas
hasil kreasi anda taupun referensi dari internet atau buku dan majalah.
v Lokasi tempat usaha yang strategis
seperti mall, daerah dekat kampus dsb.
v Perlengkapan untuk work shop seperti
rak pajangan dsb.
v Merekrut pegawai sebagai pengrajin
ataupun penjaga
Setiap memulai usaha baru, kita harus mempunyai strategi
agar bisnis kita dapat berkembang. Beberapa strategi yang dapat diterapkan
antara lain:
· Apabila jaringan penjualan kurang
luas, dengan kecanggihan teknologi saat ini kita dapat melakukan promosi
melalui media internet dan website
· Mengusahakan setiap konsumen mendapatkan
desain yang unik dan special. Dengan desain yang special (hanya dibuat satu)
akan membuat konsumen merasa puas memiliki barang yang tidak ada kembarannya.
· Mnyediakan desain yang diproduksi
masal untuk jenis barang dengan harga yang relatif lebih murah untuk variasi
pilihan (terutama menyangkut soal harga). Perlu diingat meski diproduksi
massal, jumlah produksinyapun perlu dibatasi.
· Menggunakan label atau merk dagang
yang unik sehingga mudah diingat
· Sebagai ajang promosi, dapat mensponsori
acara-acara mahasiswa dikampus dengan menggunakan produk yang penulis produksi.
· Tampilan akhir (kemasan) produk yang
unik dan menarik akan semakin menarik minat konsumen
C.
Analisis
SWOT
Lingkungan
Internal Lingkungan Eksternal
Strenght (kekuatan):
1. Terbuat dari bahan yang berkualitas
tinggi.
2. Corak dan desain yang unik dan
menarik.
3. Proses produksi sebagian dikerjakan
dengan tangan (handmade) dan menggunakan cara yang masih trandisional sehingga
sulit untuk ditiru.
4. Karena produk unik dan terbatas,
maka memiliki pelanggan tetap.
5. Produk tidak dibuat dalam jumlah
yang banyak, sehingga terbatas dan bersifat ekslusif. Opportunity (Peluang):
1.
Pesaing untuk produk yang sejenis
masih sedikit.
2. Minat masyarakat terhadap perkembangan fashion sangat
tinggi.
Weakness (kelemahan):
1. Karena sebagian produk dibuat dengan
tangan, maka proses produksi membutuhkan waktu cukup lama serta harga yang
relatif mahal.
2. Ongkos pengiriman barang yang cukup
tinggi karena sebagain produk besar dari luar Bandung dan luar Jawa Barat.
3. Keterbatasan modal untuk membuka
cabang lain.
4. Tidak dapat memenuhi pesanan dalam
jumlah banyak, karena produk dibuat dalam jumlah terbatas.
Threat (Ancaman):
1. Minat konsumen terhadap pakaian
bernuansa etnis relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan pakaian
bergaya modern.
2.
Produsen pakaian modern cepat
mengeluarkan model-model baru.
D. Kelebihan bisnis
Meningkatnya minat konsumen akan produk tas, menjadi salah
satu keuntungan bagi bisnis ini. Karena saat ini tas menjadi salah satu
kebutuhan wajib dalam berbusana, oleh sebagian besar masyarakat baik pria
maupun wanita.
E.
Kekurangan bisnis
Hambatan yg sering dihadapi oleh bisnis ini antara lain
melonjaknya harga bahan baku tas, biasanya semakin banyak permintaan tas maka
bahan baku pun akan ikut langka dan harganya melonjak.
Yg menjadi kunci kesuksesan usaha kecil menengah produsen
tas,yakni kreatifitas. Kreatifitas dibutuhkan untuk menghasilkan produk tas yg
unik dan menarik dgn harga terjangkau. Sehingga produk ini diminati
konsumen, dari berbagai golongan.
F.
Analisa
Ekonomi
Modal
awal
Peralatan
Mesin
jahit
Rp 2.000.000,00
Perlengkapan
jahit (gunting, jarum, dll)
Rp 500.000,00
Bahan
baku awal (kain, benang, resliting, dll) Rp 3.000.000,00+
Total
Rp 5.500.000,00
Biaya
penyusutan mesin jahit dan perlengkapan jahit setelah pemakaian satu tahun (12
bulan)
=
1/12 x Rp 2.500.000,00
= Rp 208.300,00
Biaya
operasional per bulan
Sewa
tempat per tahun Rp 10.000.000,00
Biaya
sewa per bulan = 1/12 x Rp 10.000.000,00 Rp
833.300,00
Bahan
baku (kain, benang, dan aksesoris lainnya) Rp 2.500.000,00
Gaji
1 orang
pegawai
Rp 800.000,00
Plastik
kemasan
Rp
150.000,00
Listrik
dan
telepon
Rp 300.000,00
Transportasi
Rp 300.000,00
Biaya
penyusutan
Rp 208.300,00+
Total
Rp
5.091.600,00
Omset
per bulan
Penjualan
tas per hari @ Rp 50.000,00 x 5 buah = Rp 250.000,00
Penjualan
tas per bulan = Rp 250.000,00 x 30 hr = Rp 7.500.000,00
Laba
bersih per bulan
Rp
7.500.000,00 - Rp
5.091.600,00
= Rp 2.408.400,00
BEP
(modal
awal : laba bersih per
bulan) = 2,2
bulan
BAB III
PENUTUP
Jenis usaha yang akan didirikan adalah bisnis pembuatan tas,
ide usaha ini menarik terutama bagi para pemuda, disamping produksi fasion
dalam hal ini tas tidak pernah mati karena selalu berinovasi sesuai dengan
perkembangan zaman dan gaya hiddup, pemasaran produk pun mudah dan gampang
ditembus, apalagi jika dengan harga relatif yang terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat.